Sabtu, 09 Februari 2019


BERSYUKUR SETIAP SAAT

Namaku             : Halimtar Sun Panuntun
No Perserta      : 157/157.072
            Dari begitu bangun pagi di kamar lantai atas sampai turun ke lantai bawah,sudah berapa kali saya mengucapkan terima kasih dan bersyukur? Mungkin sudah lima kali sampai tujuh kali. Dalam satu hari? Berapa kali saya berterima kasih dan bersyukur di dalam hati ? Berapa kali yang saya ucapkan dengan lantang bersuara dengan orang lain Mungkin bisa 50 sampai 100, bisa jadi lebih, karena tidak saya hitung.
Tiada praktis kedengaranya? Kok ya aneh mengucapkan terima kasih sampai puluhan kali dan satu hari? Bahkan ratusan kali? Jawabanya mudah saja: segala sesuatu. Dengan mencari sisi positif, maka diri kita menjadi semakin positif dalam melihat segala sesuatu. Pasti ada putihg setititk di dalam hitam kwlam dan ada hitam setitik di dalam putih bersih.
            Dengan selalau mengingat kelimpahan kita, otak kita mencetak keyakinan (believen)  bahwa memeang benar kita hidup dalam kelimpahan. Maka, semua perbuatan kita didasari oleh keyakinan ini, termasuk persepsi diri kita sebagai personifikasi dari
sukses. Lantas, sampai kapan perlu mengucapkan terima kasih dan bersyukur ber puluh-puluh kali tersebut? Sepanjang hayat. Ah, tidak praktis, mungikin ada yang berpendapat demikian. Sekali lagi bahwa ini tidak mengajarkan untuk sukses dalam semalam, namun dengan mengubah mindset (pola pikir) maka segala faktor eksternal yang sering menjadi atribut orang sukses kana datang dengan sendirinya bagaikan arus sungai.
Berterima kasih dan bersyukur toh tidak memerlukan modal uang maupun sumber daya apa pun. Intinya hanya satu, yaitu kemauan keras untuk mengubah diri. Jangan pikiran “pahala” yang Anda dapat dari perbuatan ini dulu. Jangan pula menghadap nasib akan berubah dalam sekejap. Yang jelas,dengan mengucapkan terima kasih kepada orang lain tanpa ada rasa keterpaksaan dan rasa canggung saja sudah merupakan jembatan kita ke dalam hati orrang itu.
            “Terima kasih” tidak akan pernah di tolak oleh orang lain, malah biasanya di sambut dengan senyum lebar dan hati yang sedikit lebih lembut dari pada sebelumnya.ini saja sudah merupakan magnit yang bisa membantu kita semua dalam memproyeksikan diri yang sukses ke luar. Jadi, jika ada keragu-raguan dan ke-engganan untuk berterima kasih dan bersyukur dalam skala dan frekuensi luar biasa, maka sebaiknya Anda urungkan niat Anda untuk menjadi personifikasi dari sukses itu sendiri.   Aammiiin …